Wednesday 19 July 2017

detik detik gung dieng meletus

Detik-Detik Menegangkan saat Kawah Sileri Gunung Dieng Meletus, puluhan Orang Terluka

 

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Begitulah suara yang terekam dalam kamera video netizen yang memperlihatkan kepanikan banyak orang ketika Kawah Sileri di kawasan Gunung Dieng meletus serta menyemburkan lumpur hingga ratusan meter ke udara, Minggu (2/7/2017) siang.
Akibat fenomena alam ini, pengunjung panik.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, juga langsung melakukan evakuasi untuk menghindari agar tidak jatuh korban lebih banyak.
Kawah Sileri di Gunung Dieng menyemburkan lumpur setinggi 200 meter di kawasan Desa Kepakisan Batur, Banjarnegara, Minggu (2/7/2017) siang.
"Ada 10 orang korban luka-luka. Saat ini sedang kami evakuasi ke puskesmas setempat," ujar Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana.
Sesaat setelah kejadian ini, objek wisata pegunungan Dieng langsung ditutup.
Kejadian itu berlangsung sejak pukul 12.00 WIB.
"Ledakan kali pertama setinggi 50 meter. Saat ini bertambah tinggi menjadi 200 meter," imbuhnya.
Saat ini tim jajaran BPBD Jateng sedang mengamankan lokasi terdampak semburan.


 

banyak pungli di gunung guntur




Maraknya Pungli Gunung Guntur Meresahkan Pendaki


Setelah mendapatkan banyak laporan terkait pungli Gunung Guntur yang menjamur, tim Jelajah Garut  langsung berkunjung ke Gunung Guntur untuk melakukan cross check kondisi di lapangan. Hasil yang didapat tim JG (8/7) ternyata memang sesuai dengan banyak laporan tersebut. Pungli sudah merajalela.
Dari jalan raya hingga pos tiket BKSDA, tercatat ada lebih dari 6 jenis pungutan liar. Oknum-oknum yang menagih uang dari pendaki ini mengaku berasal dari berbagai organisasi, dari mulai Kelompok Penggerak Pariwisata (kompepar), ormas berkedok pesantren, karang taruna, hingga pemuda yang memaksa pendaki untuk membeli air mineralnya dengan harga 5 ribu per botol. Jumlah yang dipungut beragam, dari mulai 3 ribu per orang, hingga 7 ribu per orang.
Pungli Gunung Guntur ini sudah sangat meresahkan para pendaki. Para pendaki yang memiliki anggaran terbatas terpaksa harus merogoh koceknya lebih dalam. Lebih dari itu, tidak sedikit dari para oknum pungli ini juga menagih pungutan dengan kasar dan mengintimidasi. Tidak sedikit pendaki yang merasa kapok telah berkunjung ke Gunung Guntur.
Petugas BKSDA tidak bisa menindak pungli tersebut, karena mereka beroperasi di luar kawasan BKSDA. Menurut petugas BKSDA yang berjaga di Gunung Guntur, pungli ini tidak pandang bulu ketika menagih bayaran. Bahkan petugas yang berjaga pun harus membayar pungutan-pungutan tersebut untuk bisa bertugas di dalam kawasan. Para oknum pungli berdalih petugas pun ikut melintas di kawasan mereka.

Menurut para volunteer yang bertugas di pos 3, oknum-oknum pungli Gunung Guntur ini baru mulai bermunculan setelah Idul Fitri kemarin. Mereka memanfaatkan momen libur lebaran dan libur sekolah, yang memang merupakan puncak musim pendakian. Uang pungutan yang ditagih pun tidak dipergunakan dengan jelas, sehingga terkesan hanya masuk ke dalam kantong-kantong pribadi mereka.
Tim JG sendiri sebetulnya telah mencoba menahan diri dan melakukan upaya persuasi kepada para oknum tersebut. Namun demikian, usaha-usaha ini tidak akan memberi dampak maksimal jika tidak ada tindakan dari yang berwenang. Oleh karena itu, kita berharap Pemda Garut bisa segera menindak kasus pungli Gunung Guntur ini, karena nama pariwisata Garut juga yang sedang dipertaruhkan. Jika tidak ada tindakan dalam waktu dekat, hal ini dapat merusak citra pariwisata Garut.

***

pendaki cilik taklukan CARSTEN PHYRAMID

Usianya baru 10 tahun, tapi prestasinya sungguh mengagumkan. Ia baru saja menyelesaikan pendakian gunung tertinggi no 1 di Indonesia, yakni Pegunungan Cartenz, Papua.
“Tinggalkan gadgetmu, keluar dari rumahmu, keluar darizona nyamanmu, lihatlah keindahan Indonesia dariPuncak-Puncak Gunung," ujar Kansha, kepada wartawan, Selasa (18/07/2017).
Khansa Syahlaa berusia 10 tahun adalah anak kedua daritiga bersaudara yang lahir di Jakarta 16 Maret 2006 saatini masih duduk di kelas 5 SD Dar El Salam Gunung Putri Bogor. Ia telah berhasil mencapai puncak tertinggi Cartensz Pyramid untuk melengkapi perjalanan Tujuh Puncak di Indonesia.
Khansa Syahlaa Pendaki Cilik Perempuan Pertama, yang telah berhasil berjuang menggapai puncak-puncaktertinggi di Indonesia. Tepat pada tanggal 15 Juli 2017 jam 16:00 Khansa berhasil mencapai puncak Cartensz Pyramid 4.884 mdpl sebagai puncak tertinggi di Indonesia yang berada di Papua, Indonesia. 
Pendakian ke Puncak Cartensz Pyramid menjadi puncak perjalanan Khansa untuk melengkapi pendakiannya ke 7 puncak-puncak tertinggi di Indonesia dan menjadi Pendaki Cilik Wanita Pertama yang menjadi 7 Summiter of Indonesia. 
Khansa telah mendaki 7 puncak-puncak tertinggi di Indonesia yang merupakan rangkaian dari 7 puncak tertinggi Indonesia atau biasa disebut 7 Summits of Indonesia 
Khansa telah berhasil melengkapi pendakian Tujuh Puncak “ Seventh Summits Indonesia “ yang telah ia gapai yakni menyelesaikan “ Program Pendakian 7 Puncak Indonesia “. 
Ada motivasi besar dari Khansa untuk sejak hobi mendaki gunungnya mulai tumbuh, Khansa kemudian melanjutkan pendakian selanjutnya ke Gunung Semeru 3.676 Mdpl di Malang, Gunung Kencana1.876 Mdpl, Gunung Latimojong 3.478 Mdpl di Sulawesi, Gunung Gede 2.958 Mdpl di Bogor, Gunung Kerinci 3.805 Mdpl di Padang dan Gunung Lawu 3.265 Mdpl di Solo.
Pendakian pertamanya saat berusia 7 tahun ke Gunung Rinjani. Saat itu Khansa hanya sampai di Pelawangan Sembalun. Bibit kecintaannya pada Gunungini tumbuh ketika ia dikenalkan sejak usia dini melalui kegiatan Camping dan Hiking. Sejak itu ia sering meminta untuk mendaki Gunung di saat liburannya

Air mata haru dilepaskannya saat berhasil menapaki Puncak Carstensz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Hanya satu kata yang terucap dari bibirnya kala itu, yakni Allahuakbar. Tidak hanya itu, rasa kagum pun meliputi keharuannya di atas puncak tertinggi itu. 

jalan kaki jakarta indramayu

mengenal TOHIRIN mudik dengan jalan kaki dari jakarta menuju indramayu.
tohirin (23) lahir di indramayu lebih tepatnya di blok jangga desa jumbleng kec. losarang, bekerja menjadi buruh kuli bangunan di jakarta, sempat viral beberapa minggu yang lalu dikarenakan mudik dengan berjalan kaki dari jakarta menuju indramayu.
tidak sedikit haters yang tidak menyukainya salah satunya ada yang bilang bahwa Tohirin hanya ingin mencari sensasi, tetapi tidak sedikit pula yang mengaguminya meminta berfoto bersama dengan Tohirin bahkan sampai ada yang rela datang kerumah Tohirin walaupun jaraknya tidak dekat.


Alasan Tohirin mudik jalan kaki adalah karena dia ingin membuktikan kepada temanya di sebuah sosmed organisasi pecinta alam bahwa "digunung membawa cerrier berat dan dengan track/jalur yang menanjak bisa tapi kali ini berjalan dijalan datar masa tidak sanggup"

Tuesday 18 July 2017

mendaki gunung untuk pemula

Mendaki Gunung untuk pemula

- Saat anda mendaki gunung, hal yg paling penting adalah pastikan kondisi tubuh di hari -H benar - benar sehat alias tidak sedang sakit walaupun sakit ringan. Kalau pas saat mau pendakian tiba-tiba diare,tidak enak badan,masuk angin, pusing...satu saran "batalkan pendakian".Bagaimana mungkin anda bisa mendaki gunung dengan kondisi lagi tidak sehat sementara pusingpun perlu tiduran di kasur ? Lain cerita kalau sakit terjadi saat pendakian sudah berlangsung.
- Saat di basecamp lakukan registerasi atau pencatatan di pos penjagaan.Banyak pendaki yg langsung mendaki tanpa melapor terlebih dahulu.Dalam keadaan normal hal ini tidak apa-apa baru akan sangat penting apabila terjadi sesuatu terhadap kita akan mudah bagi orang - orang atau instansi terkait ( tim SAR, warga sekitar,dsb ) dalam melakukan koordinasi dan pencarian.
- Patuhi larangan - larangan yang di tetapkan baik oleh pengelola basecamp/pendakian, penduduk lokal,dsb. Misalnya tidak boleh begini di tempat ini, tidak boleh begini di tempat itu,dst. Jika anda akan melakukan BAB atau kencing, tidak ada salahnya untuk mengucapkan "kulo nuwun" atau "permisi" sebelum melakukannya.
- Jangan lupa untuk berdoa sebelum melakukan pendakian menurut agama dan kepercayaan masing - masing agar pendakian berjalan lancar,aman,selamat dari naik sampai turunnya.
- Ikuti saja jalur pendakian yg ada. Jangan pernah berimprovisasi untuk mencari atau membuat jalur baru kalau memang tidak mengetahui medan sama sekali. Kalau menemukan percabangan jalur/jalan sebaiknya ambil saja jalur yg lebar ( yang menandakan bahwa jalur tersebut sering dilalui pendaki ). Mengambil jalur percabangan yg lebih sempit juga tidak apa- apa asal pastikan akhir dari jalur tersebut adalah pertemuan dari percabangan jalur tadi. Percabangan jalur biasanya di buat secara alamiah oleh jejak-jejak kaki pendaki yg membuat jalur lain dikarenakan jalur yang ada/utama mungkin sudah rusak, licin atau berbahaya. Cuma yang harus betul - betul diperhatikan adalah jangan sampai melalui salah satu percabangan jalur yang sebenarnya dibuat oleh penduduk lokal untuk mencari kayu bakar atau rumput.
- Nikmati saja perjalanan pendakian dan jangan mengeluh. Anda sudah jauh - jauh mendaki dengan persiapan yang matang kenapa tidak dinikmati saja pendakiannya ? Capek biasanya paling sering membuat kita cenderung mengeluh dan diam saat pendakian. Resiko mendaki yaa memang capek..tapi kenapa masih banyak juga orang mendaki kalau capek ? hanya pendaki yang tahu jawabannya...so nikmati saja perjalanan.
- Jangan pernah berpisah atau meninggalkan teman, kondisi fisik masing-masing orang berbeda-beda ada yg kuat ada yang tidak, jadi...kalau ada teman atau malah kita sendiri yang selalu tertinggal adalah wajar. Kalau ada teman yang tidak kuat meneruskan pendakian ..diskusikan bersama. Apa pendakian di stop atau dilanjutkan ? apa teman tersebut menunggu di tempat tersebut atau bagimana ? Kalau dia menunggu di tempat tersebut pastikan apa perlu di temani apa tidak ? dan yang paling penting jangan pernah dia meninggalkan lokasi tempat dia menunggu...jangan sampai tersesat nantinya.
- Pastikan sebelumnya handphone selalu penuh di-charge.Menurut pengalaman saya sebaiknya handphone dimatikan saja saat pendakian dan pergunakan disaat-saat penting saja atau saat di basecamp. Mengapa ? karena saat mendaki bisa dipastikan tidak ada sinyal..kadang terdapat sinyal penuh tapi saat di pakai sms atau menelpon tidak bisa, terkadang kita memang bisa menerima sms tapi tidak bisa untuk dipakai smsan.Kalau handphone di nyalakan terus di jamin batrey akan cepat habis karena suhu dingin akan cepat membuat batrey cepat habis..tidak percaya ? silakan buktikan .
- Jangan melakukan corat - coret dan membuang sampah unorganic ( kaleng,kertas,plastik ) di gunung. Pendaki yang baik pasti tidak akan melakukan corat - coret dan membawa turun sampah unorganic-nya.Tapi biasanya yang sering terjadi termasuk saya biasanya malas membawa turun sampah - sampah tersebut karena capek. Kalau sudah begitu satu-satunya cara adalah bakarlah sampah tersebut sampai habis dan pastikan api mati saat meninggalkannya.
- Pastikan untuk benar - benar meninggalkan tempat dalam keadaan api padam saat melakukan aktifitas yang berhubungan dengan api. Kebakaran gunung sering terjadi akibat pendaki yang lalai atau lupa mematikan api secara sempurna saat meninggalkan gunung.
- Tumbuhkanlah rasa solidaritas diantara sesama pendaki lain. Apabila menemukan pendaki yang harus memerlukan pertolongan lakukan secepatnya bila perlu hentikan pendakian dan dahulukan menolong pendaki tersebut. Atau kalau ada pendaki yang kehabisan bekal/minum, berbagilah kalau memang bekal /minum yang kita bawa di rasa cukup untuk berbagi.
- Jika pendakian dirasa berbahaya karena faktor cuaca atau hal lainnya..jangan teruskan pendakian. Bagaimanpun keselamatan kita lebih utama dari hal apapun, toh pendakian lain kali masih bisa di rencanakan atau dilakukan di kemudian hari.
- Jika terjadi sesuatu terhadap pendakian kita ( tersesat misalnya ), tetaplah tenang,jangan panik, berpikir jernih.Jangan pernah terpisah dari teman - teman. ( Persiapan bekal yang cukup bahkan lebih dari cukup akan sangat membantu nantinya ).
- Saat sudah turun laporkan diri kembali di basecamp kalau kita sudah turun dari pendakian, jangan sampai membuat petugas basecamp atau tim sar kelabakan karena dikiranya kita tidak turun atau terjadi sesuatu diatas sana

persiapan pendakian gunung untuk pemula

Persiapan Pendakian Gunung untuk Pemula

Sebelum Mendaki Gunung
- Tetapkan terlebih dahulu apakah pendakian yang anda lakukan adalah pendakian massal ( ikut kelompok pendakian ) atau pendakian sendiri bersama teman-teman. Kalau pendakian sendiri, carilah teman yang kira-kira bisa diajak mendaki. Sangat tidak direkomendasikan untuk mendaki seorang diri.. kalau bisa, pendakian sebaiknya minimal dilakukan 3 orang . Kalau terjadi sesuatu terhadap satu orang pendaki, teman yg satunya ikut menjaga sedangkan teman satu lagi turun meminta bantuan.
- Tetapkan waktu untuk mendaki gunung jauh-jauh hari, misalnya bulan depan, 2 bulan lagi dst. Kalau menurut saya sebaiknya pendakian dilakukan di musim kemarau daripada musim hujan.
- Tetapkan gunung apa yang akan didaki, sepakati bersama dengan teman-teman, gunung yang akan dipilih yg disesuaikan dengan kondisi transport,keuangan,fisik,dsb. Misalnya apa mau mendaki di gunung yang dekat-dekat saja atau jauh, apa mau mendaki gunung yang tinggi atau pendek atau mendaki gunung yang jalurnya sulit atau mudah.
- Setelah menetapkan gunung yang akan didaki..selanjutnya carilah informasi sebanyak-banyakanya mengenai gunung tersebut. Pergunakan internet khususnya "Google" dan carilah cerita atau pengalaman dari orang -orang yang sudah pernah mendaki gunung tersebut di internet pastinya akan sangat membantu.
- Sepakati apa anda nantinya akan menggunakan jasa porter/guide dalam mendaki atau tidak.Kalau semuanya belum pernah mendaki gunung tersebut sebaiknya menggunakan jasa guide tapi kalau tidak karena mungkin keterbatasan dana,dll pastikan anda cari info sebanyak-banyaknya tentang jalur-jalur gunung tersebut ..apakah ada persimpangannya kalau ada beloknya kemana,dsb.
- Lakukan persiapan fisik..banyak pendaki yang mengabaikan mengenai hal ini, mereka mungkin mengiranya mendaki gunung kalau capek istirahat...tapi menurut saya tidak se-simple itu.Persiapan fisik HARUS dilakukan, yang namanya mendaki gunung pastinya memang berjalan tapi berjalan dengan menanjak dan turun membawa beban berjam-jam harus membutuhkan fisik yang prima.
Tidak perlu harus ke fitness,gym atau olahraga yg mahal-mahal, cukup lari saja secara teratur seminggu 1-2 kali atau kalau anda punya kegiatan oalahraga rutin itu sudah cukup ( minimal ada persiapan fisik yang dilakukan ).
-Melakukan persiapan konsumsi atau makanan jangan asal-asalan, banyak pendaki yg kehabisan bekal dalam pendakian karena persiapan makanannya yg asal. Persiapan makanan lebih toh tidak ada ruginya, kalau makanan sisa nantinya juga masih bisa dimakan.Sebagai orang timur kita membutuhkan karbohidrat yg banyak untuk memulihkan dan mengisi tenaga ..dan makanan yg paling cocok menurut saya adalah nasi dan roti. Bagaimana dengan mi instant macam pop mie dan indomie ? saya sangat tidak rekomen..saya pernah membawa mi instant...disamping tidak bikin kenyang, cara masak itu yg bikin susah di gunung, beda dengan masak di rumah...sangat tidak praktis. Masak nasipun di gunung menurut saya terlalu njelimet..lebih baik bawa nasi dengan bawa lauk misalnya kering tempe,abon,sarden dan semacamnya. Karena nasi cepat basi saya sendiri biasanya bawa kupat/ketupat dengan cara membukungkas sedemikian rupa jauh lebih awet dibandingakan nasi.
- Persiapan melawan dingin. Yang namanya daerah ketinggian apalagi gunung pasti dingin.Bawalah tenda,jaket atau sleeping bag.Kaos kaki...terutama kaos kaki bola nantinya sangat berguna untuk mengusir hawa dingin saat tidur malam hari di tenda.Untuk mendapatkan tidur malam "sedikit" nyenyak di tenda saya biasanya membungkus kaki saya dengan plastik terus dibungkus dengan kaos kaki sepakbola double,pakai jaket double trus sleeping bag. Tidur yg cukup akan sangat membantu dalam memulihkan tenaga apalagi yg mau "Summit Attack". Bagaimana anda bisa tidur kalau kedinginan ?
- Kalau diatas tadi persiapan melawan dingin,tapi yg ini justru kebalikannya yaitu persiapan melawan panas atau lebih tepatnya melawan sinar matahari. Persiapan ini pasti sangat jarang pendaki yang melakukannya tapi saya yakin banyak pendaki yang pernah mengalami kulitnya ( terutama kulit wajah ) memerah atau mengelupas setelah melakukan pendakian. Cuaca di gunung yang sangat cepat sekali berubah kadang panas,sebentar dingin karena kabut turun, terus panas lagi karena kabut menghilang akan sangat mempengaruhi kulit apalagi anda yg mempunyai kulit sensitif. Bawalah sunblock atau cream penahan sinar matahari lainnya untuk menghadapinya..atau kalau anda tidak terlalu peduli dengan hal seperti ini,cukup lindungi bagian tubuh terutama wajah dari sengatan sinar matahari saat mendaki terutama saat summit attack. Jangan sampai setelah mendaki anda tidak berani keluar rumah karena kulit wajah mengelupas.
- Untuk obat - obatan bawalah obat diare,paracetamol dan betadine itu sudah cukup menurut saya.Sakit kepala atau demam sesaat dan diare paling sering dialami biasanya dalam mendaki gunung ...saya sendiri pernah mengalaminya.Paracetamol untuk sakit kepala dan demam, obat diare untuk diare, betadine untuk luka lecet-lecet. Jangan lupa bawa tissu basah yg nantinya sangat berguna sewaktu BAB. Dalam banyak kasus lebih sering pendaki tidak akan BAB waktu naik gunung walaupun dalam sehari - hari BAB-nya teratur tetapi banyak juga yang tidak demikian.

kode etik pecinta alam

Kode Etik Pecinta Alam Indonesia dicetuskan pertama kali pada Januari tahun 1974. Kode Etik ini menjadi acuan dan pegangan teguh bagi para pecinta alam se-Indonesia dalam bersikap dan berperilaku dalam segala kegiatan di alam bebas.


ISI KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA

Berikut isi dari Kode Etik Pecinta Alam Indonesia :
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya
adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia
sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan tanah air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam
adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam
sebagai anugerah yang Mahakuasa
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran
Menyatakan :
  1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya
  3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
  4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
  5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alamsesuai dengan azas pecinta alam
  6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
  7. Selesai

SEJARAH PENCETUSAN KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA

Kode etik pecinta alam Indonesia ini dicetuskan pertama kali dalam sebuah kegiatan bernama Gladian Nasional Pecinta Alam IV. Ikrar akbar ini dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari tahun 1974.
Gladian ini diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang dan diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.
Gladian Nasional merupakan Event pertemuan akbar pecinta alam se Indonesia. Gladian Nasional pada intinya adalah kegiatan “ajang latihan” bagi para pecinta alam guna meningkatkan pengetahuan, skill keterampilan dan kemampuan dalam bidang kepecintaalaman dan kegiatan alam bebas. Gladian Nasional juga berperan sebagai media silaturahim dan berbagi pengetahuan antar perkumpulan pecinta alam se Indonesia.
Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan dan dipegang teguh oleh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP UNIVERSAL

Dalam kegiatan alam bebas kita juga mengenal adanya 3 Etika Lingkungan yang mungkin semua sudah seringkali mendengarnya, kode etik ini dinamakan Etika Lingkungan Hidup Universal, yang isinya sebagai berikut :
  1. Take nothing but picture, Dilarang mengambil apapun kecuali foto
  2. Leave nothing but footprint, Dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak
  3. Kill noting but time, Dilarang membunuh apapun kecuali waktu
Semoga postingan ini bermanfaat, dan bisa menjadikan Kode Etik ini sebagai pedoman sehingga terpatri dalam jiwa kita, jiwa seorang pecinta alam.

Monday 17 July 2017

Jenis - jenis Gunung

Jenis - jenis Gunung

secara garis besar, gunung terbagi dalam 2 jenis, yaitu gunung berapi atau gunung aktif dan gunung tidak aktif. berdasarkan bentuknya, gunung berapi terbagi beberapa jenis yaitu:

1. Stratovolcano

Gunung berapi tipe stratovolcano tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan yang berubah - ubah, sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis - lapis dari beberapa jenis batuan. selain itu, tipe letusan tersebut juga memberikan bentuk suatu krucut besar (raksasa) pada bagian puncak gunung, kadang - kadang bentuknya tidak beraturan karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. kebanyakan gunung tipe stratovolcano memiliki ketinggian 2500mdpl. contoh dari gunung jenis ini adalah gunung merapi.

2. Perisai 


Gunung berapi tipe perisai tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam). Bentukan dari gunung tipe ini akan berlereng landai dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh dari gunung berapi jenis ini terdapat di Kepulauan Hawai.

3. Cinder Cone

Gunung berapi tipe cinder cone merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkaniknya menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Gunung tipe ini jarang yang memiliki ketinggian di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.

4. Kaldera

Gunung berapi tipe kaldera terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Contoh dari gunung berapi jenis ini.

panjat tebing


I. SEJARAH PANJAT TEBING
Aktivitas panjat tebing sudah dikenal masyarakat sejak lama bahkan masyarakat tradisional, mereka melakukan pemanjatan guna mencari sumber kehidupan ataupun perlindungan, khususnya didaerah pantai dan kawasan karst untuk mencari sarang burung atau sumber mata air. Tetapi mereka tidak memakai system dan prosedur yang baku seperti dalam olahraga panjat tebing sehingga faktor keamanan dan tingkat resiko yang dihadapi sangatlah tinggi.
Panjat tebing pertama kali dikenal di kawasan benua Eropa tepatnya di kawasan pegunungan Alpen sebelum perang Dunia I. Pada awal tahun 1910 dinegara Austria mulai diperkenalkan penggunaan peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang dalam kegiatan panjat tebing seperti carabiner (cincin kait) dan piton (paku tebing) yang pada saat itu masih terbuat dari besi baja. Dan berawal dari situlah para pendaki dari Austria dan Jerman mulai mengembangkan peralatan dan teknik olah raga ini. Seiring waktu yang terus berjalan peralatan olah raga ini banyak mengalami inovasi, terutama pada bahan pembuatannya, uji kekuatan gaya tariknya, kepraktisan penggunaan alat serta prosedur keamanan alat yang telah distandartkan.
Di Indonesia olahraga panjat tebing sendiri telah terbentuk sejak tahun 1988 yang memiliki organisasi yang pada saat itu bernama FPGTI (Federasi Panjat Gunung Dan Panjat Tebing Indonesia) yang kemudian berganti nama dengan FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) sampai sekarang ini.
II. DEFINISI
Panjat tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45o dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.
Pada dasarnya olah raga panjat tebing adalah suatu olah raga yang mengutamakan kelenturan, kekuatan / daya tahan tubuh, kecerdikan, kerja sama team serta ketrampilan dan pengalaman setiap individu untuk menyiasati tebing itu sendiri. Dalam menambah ketinggian dengan memanfaatkan cacat batuan maupun rekahan / celah yang terdapat ditebing tersebut serta pemanfaatan peralatan yang efektif dan efisien untuk mencapai puncak pemanjatan
Pada awalnya panjat tebing merupakan olah raga yang bersifat petualangan murni dan sedikit sekali memiliki peraturan yang jelas, seiring dengan berkembangnya olah raga itu sendiri dari waktu kewaktu telah ada bentuk dan standart baku dalam aktifitas dalam panjat tebing yang diikuti oleh penggiat panjat tebing. Banyaknya tuntutan tentang perkembangan olah raga ini memberi alternatif yang lain dari unsur petualangan itu sendiri. Dengan lebih mengedepankan unsur olah raga murni (sport)
III. SISTEM PEMANJATAN
System pemanjatan dibagi menjadi dua :
* Himalayan system
Pemanjatan system Himalayan ini adalah pemanjatan yang dilakukan dengan cara terhubungnya antara titik start (ground) dengan pitch / terminal terakhir pemanjatan, hubungan antara titik start dengan pitch adalah menggunakan tali transport, dimana tali tersebut adalah berfungsi supaya hubungan antara team pemanjat dengan team yang dibawah dapat terus berlangsung tali transport ini berfungsi juga sebagai lintasan pergantian team pemanjat juga sebagai jlur suplai peralatan ataupun yang lainnya
* Alpen system
Lain halnya dengan system diatas, jadi antara titik start dengan pitch terakhir sama sekali tidak terhubung dengan tali transpot, sehingga jalur pemanjatan adalah sebagai jalur perjalanan yang tidak akan dilewati kembali oleh team yang dibawah. Maka pemanjatan dengan system ini benar-benar harus matang perencanaanya karena semua kebutuhan yang mendukung dalam pemanjatan tersubut harus dibawa pada saat itu juga.
Dilihat dari bentuk penggunaan peralatan panjat tebing terbagi menjadi 2 kelompok besar :
* Artificial climbing :
Merupakan pemanjatan yang mana didalam pergerakannya sepenuhnya didukung oleh alat dan pemanjat tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bantuan alat tersebut. Peralatan selain sebagai pengaman juga sebagai tumpuan untuk menambah ketinggian dalam melakukan pemanjatan tersebut. Perlu diingat bahwasannya untuk dapat bergerak cepat dan aman dalam melakukan pemanjatan bukan disebabkan karena adanya peralatan yang super modern melainkan lebih diutamakan pada penggunaan teknik yang baik.
* Free climbing :
Adalah pemenajatn yang mengunakan alat hanya semata-mata untuk menambah ketinggian dan alat berfungsi sebagai pengaman saja tetapi tidak mempengaruhi gerak dari pemanjat. Walaupun dalam pemanjatan tipe ini pemanjat diamankan oleh seorang belayer namun pengaman yang baik adalah diri sendiri.
Sednangkan untuk pengembangan dari jenis pemanjatan free climbing itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu :
– Top rope : pemanjatan dimana tali pemanjatan sudah terpasang sebelumnya
– Solo : pemanjatan yang dilakukan seorang diri dengan merangkap fungsi sebagai Leade, Cleaner dan Belayer.
Sedangkan solo sendiri juga dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Solo artificial climbing
b. Solo free climbing
IV. TEKNIK DASAR PANJAT TEBING
Seorang pemanjat harus bisa memahami tebing yang akan dipanjat, bagaimana kontur tebing tersebut, apa saja peralatan yang nantinya akan dipergunakan, dan kalau bisa tahu secara detail bagaimana bentuk pegangan dan celah-celah yang ada pada tebing tersebut yang paling utama pemanjat harus bisa menentukan jalur pemanjatan, cara pemasangan dan penggunaan peralatan yang benar, hal itu akan menjadi safety standart prosedur dalam pemanjatan sehingga menjadi support tambahan bagi kesuksesan dalam melakukan pemanjatan.
Teknik pemanjatan dikelompokkan sesuai bagian dengan tebing yang dimanfaatkan untuk memperoleh gaya tumpuan dan pegangan, yaitu :
a. Face Climbing
Yaitu memanjat pada permukaan tebing dimana masih terdapat tonjolan atau rongga yang memadai sebagai pijakan kaki maupun pegangan tangan
b. Friction / Slab Climbing
Teknik ini hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu
c. Fissure Climbing
Teknik ini memanfaatkan celah yang digunakan oleh anggota badan yang seolah-olah berfungsi sebagai pasak
Dengan cara demikian dan beberapa pengembangan, dikenal teknik-teknik berikut ;
a. Jamming
Teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu lebar. Jari-jari tangan, kaki atau tangan dapat dimasukkan / diselipkan pada celah sehingga seolah-olah menyerupai pasak
b. Chimneying
Teknik memanjat celah vertical yang cukup besar. Badan masuk diantara celah dan punggung menempel disalah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke sisi tebing belakang. Kedua tangan diletakkan menempel pula dan membantu mendorong serta membantu menahan berat badan.
c. Bridging
Teknik memanjat pada celah vertikal yang lebih besar (gullies). Caranya dengan menggunakan kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua celah tersebut. Posisi badan mengangkang kaki sebagai tumpuan dibantu juga tangan sebagai penjaga keseimbangan.
d. Lay back
Teknik memanjat pada celah vertical dengan menggunakan tangan dan kaki. Pada teknik ini jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan punggung miring sedemikian rupa untuk menempatkan kedua kaki mendorong kedepan dan kemudian bergerak naik silih berganti.
e. Hand traverse
Teknik memanjat pada tebing dengan gerak menyamping (horizontal). Hal ini dilakukan bila pegangan yang ideal sangat minim dan untuk memanjat vertukal sudah tidak memungkinkan lagi. Teknik ini sangat rawan, dan banyak memakan tenaga karena seluruh berat badan tertumpu pada tangan, sedapat mungkin pegangan tangan dibantu dengan pijakan kaki (ujung kaki) agar berat badan dapat terbagi lebih rata.
f. Mantelself
Teknik memanjat tonjolan-tonjolan (teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi namun cukup besar untuk diandalkan untuk tempat brdiri selanjutnya. Kedua tangan dgunakan untuk menarik berat badan dibantu dengan pergerakan kaki. Bila tonjolan-tonjolan tersebut setinggi paha atau dada maka posisi tangan berubah dari menarik menjadi menekan untuk mengngkat berat badan yang dibantu dengan dorongan kaki.
Sebagaimana panjat tebing ialah memanfaatkan cacat batuan untuk menambah ketinggian sehingga seorang pemanjat dituntut berani, teliti dan terampil juga dalam kemampuan berfikir yang tepat dalam bertindak dengan keadaan yang terbatas untuk membuat keputusan menyiasati dan memecahkan permasalahan yang dihadapi secara tepat, cepat dan aman.
V. PROSEDUR PEMANJATAN
Tahapan-tahapan dalam pemanjatan hendaknya dimulai dari langkah-langkh sebagai berikut :
a. mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan dicapai.
b. Menyiapkan peralatan yang akan dibutuhkan
c. Untuk Leader, perlengkapan teknis diatur sedemikian rupa agar mudah untuk diambil / memilih dan tidak mengganggu gerakan. Tugas dari Leader sendiri adalah membuat lintasan yang akan dilaluinya dan pemanjat berikutnya.
d. Untuk Belayer, memasang ancor dan merapikan alat-alat. Tugasnya adalah membantu Leader baik dengan aba-aba maupun dengan tali yang dipakai Leader, Belayer juga bertugas mengamankan Belayer dari resiko jatuh atau yang lainnya, dengan langkah awal yaitu meneliti penganman yang dipakai Leader.
e. Bila belayer dan Leader telah siap melakukan pemanjatan, segera memberi aba-aba pemanjatan
f. Bila Leader sampai ketinggian 1 pitch (tali habis) ian harus memasang ancor.
g. Leader yang sudah memasang ancor diatas, selanjutnya berfungsi sebagai Belayer untuk mengamankan pemenjat berikutnya.
VI. PERALATAN PANJAT TEBING
Adapun jenis-jenis peralatan yang biasa digunakan untuk panjat tebing adalah :
– Tali (Karn Mantel)
– Webbing
– Carabiner screw dan non screw
– Piton (pasak tebing)
– Ascender (alat untuk naik pada tali)
– Descender (alat untuk turun pada tali)
– Eterier (tangga tali)
– Chock friend
– Harness
– Hamer
– Hand drill
– Magnesium
– Sepatu dan helm
– Chock stopper
– Chock hexentrix
– dll
VII. SIMPUL-SIMPUL
Simpul-simpul dasar yang biasa digunakan pada panjat tebing adalah sebagai berikut :
– Simpul delapan (figure of eight knot)
– Simpul delapan ganda (double lub figure of eight knot)
– Simpul nelayan (fisherman knot)
– Simpul perusik
– Simpul pangkal (eliver hitch)
– Simpul pita
– Simpul bowline
– Simpul jangkar
– Simpul belay (Italian hitch)
– Simpul kupu-kupu
– dll

gunung hutan




GUNUNG HUTAN
Gunung
A. Pengertian Gunung
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu.

B. Pengertian Gunung Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, definisi gunung adalah Bukit yg sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m). Yang biasanya digolongkan sebagai gunung adalah gundukan tanah atau bukit dengan ketinggian diatas 600 mdpl.
Gunung terbentuk dari adanya gerakan tektonik. Gerakan tektonik ialah gerak dari dalam bumi yang menyebabkan naik atau turunya permukaan bumi.
Pada peta, gunung digambarkan dengan bentuk segitiga berwarna hijau jika tidak aktif dan warna merah jika masih aktif.

C. Jenis-jenis Gunung
Secara garis besar, gunung terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gunung berapi atau gunung aktif dan gunung tidak aktif
Namun gunung berapi dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis dan tipe. Berikut adalah jenis-jenis gunung berapi berdasarkan bentuk dan jenis letusannya.

1. Berdasarkan Bentuknya
a.    Gunung Api Perisai
Gunung api perisai memiliki bentuk kerucut dengan lereng landai dan juga aliran lava panas dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas dan juga proses pendinginan dan pembekuannya relatif lambat. Frekuensi letusan gunung jenis ini biasanya sedang dan lambat dengan jumlah cairan lava cair yang cukup banyak.
b.    Gunung Api Kubah
Gunung api kibah memiliki bentuk kerucut cembung atau yang disebut konvek dengan lereng yang curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat menyebabkankan aliran lava lambat dan juga membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan serta pembekuan lava relatif cepat. 
Banyak lava yang membeku di saluran, dampaknya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras bisa terjadi karena tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api juga bisa hancur dan juga lenyap seketika.
c.    Gunung Api Strato
Gunung api strato memiliki bentuk kerucut berlereng curam dan juga luas yang terdiri dari banyak lapisan lava yang terbentuk akibat aliran lava yang berulang-ulang. Lava bisa mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan gunung jenis ini relatif keras.
d.    Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Gunung jenis ini memiliki bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung atau yang disebut konkaf dan landai. Bahan ataupun emisi berupa asap, debu lembut, dan juga bau sulfur menyengat. Sifat letusan gunung jenis ini relatif sedang. Contoh: Gunung Paracutin di Mexico.

2.    Berdasarkan Letusannya

a.    Jenis Gunung Api Hawaii
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lava gunungnya yang cair dan tipis, serta dalam perkembangannya akan dapat membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak terdapat pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan juga Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia ialah pembentukan plato lava di kawasan Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.
b.    Jenis Gunung Api Stromboli
Jenis Gunung api ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan juga beberapa gunung api lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Gunung ini memiliki magma yang sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai dengan ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan juga setengah padatan bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli yang ada di Indonesia ialah Gunung Raung di Jawa.
c.    Jenis Gunung Api Vulkano
Jenis gunung api ini memiliki ciri khas yakni pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, sebab gas yang ditembakkan ke atas meluas bahkan hingga jauh di atas kawah. Tipe gunung api ini memiliki tekanan gas sedang dan juga lavanya yang kurang begitu cair. Di samping mengeluarkan awan debu, jenis ini pun menghasilkan lava. 
Berdasarkan kekuatan letusannya jenis gunung api ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan juga tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung). Perbedaan yaitu antara kedua tipe ini pun sering kita dijumpai di Indonesia, seperti misalnya Gunung Kelud serta Anak Gunung Bromo.
d.    Jenis Gunung Api Merapi
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan juga memiliki tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia ialah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di bagian lerengnya mengakibatkankan aliran lahar dingin setiap tahunnya. Contoh yang lain ialah Gunung Galunggung di Jawa Barat.
e.    Jenis Gunung Api Perret
Ciri-ciri letusan gunung api tipe perret ialah dapat mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang sangat tinggi. Malah bisa membuat lubang kepundan tersumbat, yang bisa mengakibatkan mengumpulnya gas dan juga uap di dalam tubuh bumi, karenyanya sering timbul getaran sebelum letusan terjadi. Setelah meletus material-material, misalnya abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. 
Di Indonesia pernah terjadi letusan gunung api tipe perret yang bisa dijadikan contoh  yaitu Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat di tahun 1873, yang bahkan menyebabkan gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut dan juga mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.




Hutan
A. PENGERTIAN HUTAN
Pengertian Hutan adalah kumpulan dari vegetasi tumbuh-tumbuhan yang di dominasi oleh pohon-pohonan yang terbentang pada suatu areal yang cukup luas dan mampu menciptakan suatu iklim tertentu yang berbeda dengan areal di sekitarnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Menurut Dengler, Pengertian / definisi hutan adalah suatu kumpulan atau juga asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat serta juga menutup areal yang cukup luas sehingga akan bisa membentuk suatu iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas dan juga berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).

B. JENIS / MACAM-MACAM HUTAN  

1.  Berdasarkan jenis pohon 

a. Hutan Heterogen
 Hutan heterogen adalah hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan. Sulawesi dan Papua. 

b. Hutan Homogen
Hutan homogen adalah hutan yang terdiri atas satu jenis pohon seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pinus.

2.    Berdasarkan tujuan pemanfaatan
 
a. Hutan Produksi
Hutan produksi adalah hutan yang diusahakan melalui sistem Hak Pengusahaan Hutan (HPH) baik BUMN maupun pengusaha swasta, yang memanfaatkan hasil hutan seperti kayu untuk kegiatan produksi. Adapun hasil dari kegiatan industri pengolahan kayu antara lain berupa triplek, kusen pintu dan mebel serta perabot rumah tangga lainnya.

b. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga  kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

c. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang berfungsi untuk objek wisata sebagai tempat rekreasi atau hiburan para wisatawan karena keindahan alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu hutan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

d. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki keadaan alam khas, diperuntukkan bagi perlindungan dan pelestarian flora dan fauna yang hampir punah, agar dapat berkembang biak sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Hutan suaka alam Ujung Kulon merupakan tempat perlindungan badak bercula satu dan beberapa fauna lainnya.

3.    Berdasarkan iklim yang mempengaruhi

a. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis tumbuh di sekitar garis khatulistiwa atau equator yang memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan di wilayah Asia Tenggara. Hutan hujan tropis dikenal sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuhan. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, kalimantan dan Irian Jaya (Papua). 

b. Hutan Musim
Hutan musim terdapat di daerah di wilayah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau secara jelas. Tumbuhan pada hutan musim umumnya bersifat homogen (satu jenis tumbuhan), seperti hutan jati, hutan karet dan hutan bambu. Di Indonesia hutan musim banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

c. Sabana dan Stepa
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak belukar, sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas yang tidak diselingi pepohonan. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah hujan rendah atau relatif sedikit. Di Indonesia, sabana dan steppa terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Timur

4.   Berdasarkan letak geografis

a. Hutan Tropis
Secara astronomi, hutan tropis terbentang pada wilayah 23,5o LU – 23,5o LS. Ciri-ciri utama kawasan ini adalah curah hujan yang cukup tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi menyebabkan hutan tropis sangat lebat yang terdiri dari berbagai jenis pohon serta daunnya menghijau sepanjang tahun. Hutan ini berfungsi sebagai paru-paru dunia karena kemampuannya dalam menyerap karbondioksida serta menjaga keseimbangan suhu dan iklim dunia.

b. Hutan Temperature / Hutan Gugur
Hutan temperate atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, secara astronomis di antara 23,5o – 66,5o lintang utara maupun lintang selatan. Hutan ini berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada musim dingin. Keadaan ini akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada musim semi, temperatur akan meningkat, salju mulai mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi). Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub-tropis sampai sedang seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Tengah dan Timur serta Chili.

c. Hutan Boreal / Taiga
Hutan Boreal atau hutan taiga berkembang didaerah lintang tinggi dekat dengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua setelah hutan tropika. Hutan ini ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana kawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Daerah yang termasuk kawasan ini meliputi Alaska – Amerika Utara, Skandinavia – Eropa Utara, dan Siberia – Rusia. Vegetasi yang berkembang didaerah ini hanya satu jenis spesies saja yaitu pohon spruce, alder, birch, dan juniper. Permukaan tanah hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.

5.    Berdasarkan Ketinggian Tempat

a. Hutan Pantai (beach foresh)
Hutan yang tumbuh didaerah pantai adalah hutan bakau (mangrove). Hutan bakau memiliki akar nafas dan daun yang berlapis tebal dipermukaanya untuk mengurangi penguapan. Akar bakau banyak dijumpai dipantai yang ombak lautnya tenang. Seperti dipantai Sumatera bagian timur. Pantai Kalimantan Barat, pantai Kalimantan selatan dan pantai irian jaya.

tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup dan beradaptasi dengan lingkunganya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya memilikikadar garamnya cukup tinggi. Slalu tergenang dan tanah yang kuranng oksigen.

b. Hutan Gambut
Hutan Gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan atau akumulasi bahan orgaik dilantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi diatasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organik dilantai hutan yang basah/tergenang tersebut.
Di Indonesia, lahan gambut terdapat di daerah pantai rendah Kalimantan, Sumatera dan Papua Barat. Sebagian besar berada pada daerah rendah dan tempat yang masih terpengaruh dengan kondisinya, berada di daratan sampai jarak 100 km sepanjang aliran sungai dan daerah tergenang.

c. Hutan Dataran Rendah (lowland forest)
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan dataran rendah.
Hutan dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia. Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di Sumatera hidup di hutan dataran rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah, tapir, beruang madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah Sumatera juga ditemukan bunga tertinggi di dunia (Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi).

d. Hutan Pegunungan Rendah (sub mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan manfaat bagi masyarakat yang hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya. Hutan yang ada merupakan sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka memanfaatkan tumbuhan dan hewan sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya. Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya membutuhkan hutan pegunungan yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau resapan air.

e. Hutan Pegunungan Atas (mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di atas 3.500 m di atas permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan taman wisata alam. Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya terdiri dari jenis-jenis pohon dan liana serta epiphyte.

6. Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokoknya ada tiga, yaitu hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan (1999) menerangkan hutan  lindung adalah hutan yang diperuntukan bagi perlindungan tata tanah dan air  bagi kawasan di sekitarnya.
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri  khas tertentu yang diperuntukan bagi perlindungan alam, pengawetan jenis-jenis  flora dan fauna, wisata alam dan keperluan ilmu pengetahuan.
Hutan produksi  adalah hutan yang diperuntukan bagi produksi kayu dan hasil hutan lainnya  untuk mendukung perekonomian negara dan perekonomian masyarakat.

C. FUNGSI / MANFAAT HUTAN

Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.

1. Manfaat/Fungsi Ekonomi

- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.

2. Manfaat/Fungsi Klimatologis

- Hutan dapat mengatur iklim
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.

3. Manfaat/Fungsi Hidrologis

- Dapat menampung air hujan di dalam tanah
- Mencegah intrusi air laut yang asin
- Menjadi pengatur tata air tanah

4. Manfaat/Fungsi Ekologis

- Mencegah erosi dan banjir
- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
- sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN HUTAN

1. Keadaan tanah
Daerah gurun pasir akan membentuk hutan yang berbeda dengan daerah tropis yang banyak hujannya.

2. Tinggi rendah permukaan tanah
Jenis hutan beserta isi tanaman dipengaruhi oleh suhu wilayah yang berbeda antara dataran tinggi dan dataran rendah.

3. Makhluk hidup
Manusia dapat menentukan di mana boleh ada hutan dan tidak boleh ada hutan.

4. Iklim
Iklim yang memiliki curah hujan tinggi akan membentuk hutan yang lebat seperti hutan hujan tropis.