GUNUNG HUTAN
Gunung
A. Pengertian Gunung
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang
menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan
pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Beberapa otoritas
mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu.
B. Pengertian
Gunung Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut
KBBI, definisi gunung adalah Bukit yg sangat besar dan tinggi (biasanya
tingginya lebih dari 600 m). Yang biasanya digolongkan sebagai gunung adalah
gundukan tanah atau bukit dengan ketinggian diatas 600 mdpl.
Gunung terbentuk dari adanya gerakan
tektonik. Gerakan tektonik ialah gerak dari dalam bumi yang menyebabkan naik
atau turunya permukaan bumi.
Pada peta, gunung digambarkan dengan
bentuk segitiga berwarna hijau jika tidak aktif dan warna merah jika masih
aktif.
C. Jenis-jenis
Gunung
Secara garis
besar, gunung terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gunung berapi atau gunung aktif
dan gunung tidak aktif
Namun gunung berapi dikelompokkan lagi
menjadi beberapa jenis dan tipe. Berikut adalah jenis-jenis gunung berapi
berdasarkan bentuk dan jenis letusannya.
1. Berdasarkan Bentuknya
a.
Gunung Api Perisai
Gunung api
perisai memiliki bentuk kerucut dengan lereng landai dan juga aliran lava panas
dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas dan juga proses pendinginan
dan pembekuannya relatif lambat. Frekuensi letusan gunung jenis ini biasanya
sedang dan lambat dengan jumlah cairan lava cair yang cukup banyak.
b.
Gunung Api Kubah
Gunung api
kibah memiliki bentuk kerucut cembung atau yang disebut konvek dengan lereng
yang curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat menyebabkankan aliran
lava lambat dan juga membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan serta
pembekuan lava relatif cepat.
Banyak lava
yang membeku di saluran, dampaknya saluran menjadi tertutup. Letusan yang
sangat keras bisa terjadi karena tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat.
Seluruh bagian puncak gunung api juga bisa hancur dan juga lenyap seketika.
c.
Gunung Api Strato
Gunung api
strato memiliki bentuk kerucut berlereng curam dan juga luas yang terdiri dari
banyak lapisan lava yang terbentuk akibat aliran lava yang berulang-ulang. Lava
bisa mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan gunung jenis ini relatif
keras.
d.
Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Gunung
jenis ini memiliki bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung atau yang
disebut konkaf dan landai. Bahan ataupun emisi berupa asap, debu lembut, dan
juga bau sulfur menyengat. Sifat letusan gunung jenis ini relatif sedang.
Contoh: Gunung Paracutin di Mexico.
2.
Berdasarkan Letusannya
a. Jenis Gunung Api Hawaii
Jenis
gunung api ini dicirikan dengan lava gunungnya yang cair dan tipis, serta dalam
perkembangannya akan dapat membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak
terdapat pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan juga
Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia ialah pembentukan plato lava
di kawasan Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.
b.
Jenis Gunung Api Stromboli
Jenis
Gunung api ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan juga beberapa gunung api
lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Gunung ini memiliki magma yang
sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai
dengan ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan juga
setengah padatan bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli yang ada di
Indonesia ialah Gunung Raung di Jawa.
c.
Jenis Gunung Api Vulkano
Jenis
gunung api ini memiliki ciri khas yakni pembentukan awan debu berbentuk bunga
kol, sebab gas yang ditembakkan ke atas meluas bahkan hingga jauh di atas
kawah. Tipe gunung api ini memiliki tekanan gas sedang dan juga lavanya yang
kurang begitu cair. Di samping mengeluarkan awan debu, jenis ini pun
menghasilkan lava.
Berdasarkan
kekuatan letusannya jenis gunung api ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat
(Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan juga tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan
Gunung Raung). Perbedaan yaitu antara kedua tipe ini pun sering kita dijumpai
di Indonesia, seperti misalnya Gunung Kelud serta Anak Gunung Bromo.
d.
Jenis Gunung Api Merapi
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lavanya
yang cair dan kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan juga memiliki tekanan
gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia ialah Gunung
Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di bagian lerengnya
mengakibatkankan aliran lahar dingin setiap tahunnya. Contoh yang lain ialah
Gunung Galunggung di Jawa Barat.
e.
Jenis Gunung Api Perret
Ciri-ciri letusan gunung api tipe perret ialah
dapat mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang sangat tinggi. Malah bisa
membuat lubang kepundan tersumbat, yang bisa mengakibatkan mengumpulnya gas dan
juga uap di dalam tubuh bumi, karenyanya sering timbul getaran sebelum letusan
terjadi. Setelah meletus material-material, misalnya abu, lapili, dan bom
terlempar dengan dahsyat ke angkasa.
Di
Indonesia pernah terjadi letusan gunung api tipe perret yang bisa dijadikan
contoh yaitu Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat di tahun 1873,
yang bahkan menyebabkan gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan
laut dan juga mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.
Hutan
A. PENGERTIAN HUTAN
Pengertian
Hutan adalah kumpulan
dari vegetasi tumbuh-tumbuhan yang di dominasi oleh pohon-pohonan yang
terbentang pada suatu areal yang cukup luas dan mampu menciptakan suatu iklim
tertentu yang berbeda dengan areal di sekitarnya.
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan
adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Menurut
Dengler, Pengertian / definisi hutan adalah suatu kumpulan
atau juga asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat serta juga menutup areal yang
cukup luas sehingga akan bisa membentuk suatu iklim mikro yang kondisi ekologis
yang khas dan juga berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).
B. JENIS / MACAM-MACAM
HUTAN
1. Berdasarkan jenis pohon
a. Hutan Heterogen
Hutan heterogen adalah hutan
yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang
terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan. Sulawesi dan Papua.
b.
Hutan Homogen
Hutan homogen adalah hutan yang
terdiri atas satu jenis pohon seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan
hutan pinus.
2. Berdasarkan
tujuan pemanfaatan
a.
Hutan Produksi
Hutan
produksi adalah hutan yang diusahakan melalui sistem Hak Pengusahaan Hutan
(HPH) baik BUMN maupun pengusaha swasta, yang memanfaatkan hasil hutan seperti
kayu untuk kegiatan produksi. Adapun hasil dari kegiatan industri pengolahan
kayu antara lain berupa triplek, kusen pintu dan mebel serta perabot rumah
tangga lainnya.
b.
Hutan Lindung
Hutan
lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
c.
Hutan Wisata
Hutan wisata
adalah hutan yang berfungsi untuk objek wisata sebagai tempat rekreasi atau
hiburan para wisatawan karena keindahan alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan
salah satu hutan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
d.
Hutan Suaka Alam
Hutan suaka
alam adalah hutan yang memiliki keadaan alam khas, diperuntukkan bagi
perlindungan dan pelestarian flora dan fauna yang hampir punah, agar dapat
berkembang biak sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Hutan suaka alam Ujung Kulon
merupakan tempat perlindungan badak bercula satu dan beberapa fauna lainnya.
3. Berdasarkan
iklim yang mempengaruhi
a.
Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan
tropis tumbuh di sekitar garis khatulistiwa atau equator yang memiliki suhu
udara dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagian besar hutan ini
tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan di wilayah Asia
Tenggara. Hutan hujan tropis dikenal sebagai hutan heterogen karena terdiri
dari berbagai jenis tumbuhan. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau
Sumatera, kalimantan dan Irian Jaya (Papua).
b.
Hutan Musim
Hutan musim
terdapat di daerah di wilayah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim
kemarau secara jelas. Tumbuhan pada hutan musim umumnya bersifat homogen (satu
jenis tumbuhan), seperti hutan jati, hutan karet dan hutan bambu. Di Indonesia
hutan musim banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
c.
Sabana dan Stepa
Sabana
merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak belukar,
sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas yang tidak diselingi
pepohonan. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah hujan rendah
atau relatif sedikit. Di Indonesia, sabana dan steppa terdapat di Nusa Tenggara
Barat dan Timur
4.
Berdasarkan letak geografis
a. Hutan Tropis
Secara
astronomi, hutan tropis terbentang pada wilayah 23,5o LU – 23,5o LS. Ciri-ciri
utama kawasan ini adalah curah hujan yang cukup tinggi dan matahari bersinar
sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi menyebabkan hutan tropis sangat lebat
yang terdiri dari berbagai jenis pohon serta daunnya menghijau sepanjang tahun.
Hutan ini berfungsi sebagai paru-paru dunia karena kemampuannya dalam menyerap
karbondioksida serta menjaga keseimbangan suhu dan iklim dunia.
b. Hutan Temperature / Hutan Gugur
Hutan
temperate atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki
empat musim, secara astronomis di antara 23,5o – 66,5o lintang utara maupun
lintang selatan. Hutan ini berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada
musim dingin. Keadaan ini akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada
musim semi, temperatur akan meningkat, salju mulai mencair, tumbuhan mulai
berdaun kembali (bersemi). Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi
wilayah sub-tropis sampai sedang seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia
Tengah dan Timur serta Chili.
c. Hutan Boreal / Taiga
Hutan Boreal atau hutan taiga berkembang didaerah lintang tinggi dekat
dengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua setelah
hutan tropika. Hutan ini ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana
kawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang.
Daerah yang termasuk kawasan ini meliputi Alaska – Amerika Utara, Skandinavia –
Eropa Utara, dan Siberia – Rusia. Vegetasi yang berkembang didaerah ini hanya
satu jenis spesies saja yaitu pohon spruce, alder, birch, dan juniper.
Permukaan tanah hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.
5. Berdasarkan Ketinggian Tempat
a. Hutan Pantai (beach foresh)
Hutan yang
tumbuh didaerah pantai adalah hutan bakau (mangrove). Hutan bakau memiliki akar
nafas dan daun yang berlapis tebal dipermukaanya untuk mengurangi penguapan.
Akar bakau banyak dijumpai dipantai yang ombak lautnya tenang. Seperti dipantai
Sumatera bagian timur. Pantai Kalimantan Barat, pantai Kalimantan selatan dan
pantai irian jaya.
tumbuhan
bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup dan
beradaptasi dengan lingkunganya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya
memilikikadar garamnya cukup tinggi. Slalu tergenang dan tanah yang kuranng
oksigen.
b. Hutan Gambut
Hutan Gambut
merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan atau
akumulasi bahan orgaik dilantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi
diatasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju
dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organik dilantai hutan
yang basah/tergenang tersebut.
Di
Indonesia, lahan gambut terdapat di daerah pantai rendah Kalimantan, Sumatera
dan Papua Barat. Sebagian besar berada pada daerah rendah dan tempat yang masih
terpengaruh dengan kondisinya, berada di daratan sampai jarak 100 km sepanjang
aliran sungai dan daerah tergenang.
c. Hutan Dataran Rendah (lowland forest)
Hutan
dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan
ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda
seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan dataran rendah.
Hutan
dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia.
Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di Sumatera hidup di
hutan dataran rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah, tapir, beruang
madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah Sumatera juga
ditemukan bunga tertinggi di dunia (Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar
di dunia (Rafflesia arnoldi).
d. Hutan Pegunungan Rendah (sub mountain forest)
Hutan ini
terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500 m di
atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan manfaat bagi masyarakat yang
hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya. Hutan yang ada merupakan
sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka memanfaatkan tumbuhan dan hewan
sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya.
Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya membutuhkan hutan pegunungan
yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau resapan air.
e. Hutan Pegunungan Atas (mountain forest)
Hutan ini
terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di atas 3.500 m di atas
permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan taman wisata alam.
Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam
termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya terdiri dari
jenis-jenis pohon dan liana serta epiphyte.
6. Menurut Undang-Undang Nomor 41
tahun 1999 tentang Kehutanan
Pemerintah
menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokoknya ada tiga, yaitu hutan konservasi,
hutan lindung, dan hutan produksi.
Departemen
Kehutanan dan Perkebunan (1999) menerangkan hutan lindung adalah hutan yang diperuntukan bagi
perlindungan tata tanah dan air bagi
kawasan di sekitarnya.
Hutan
konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri
khas tertentu yang diperuntukan bagi perlindungan alam, pengawetan
jenis-jenis flora dan fauna, wisata alam
dan keperluan ilmu pengetahuan.
Hutan
produksi adalah hutan yang diperuntukan
bagi produksi kayu dan hasil hutan lainnya
untuk mendukung perekonomian negara dan perekonomian masyarakat.
C. FUNGSI /
MANFAAT HUTAN
Hutan
memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru dunia
(planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan membawa
dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.
1. Manfaat/Fungsi Ekonomi
- Hasil
hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai
tinggi.
- Membuka
lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang
devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.
2. Manfaat/Fungsi Klimatologis
- Hutan
dapat mengatur iklim
- Hutan
berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.
3. Manfaat/Fungsi Hidrologis
- Dapat
menampung air hujan di dalam tanah
- Mencegah
intrusi air laut yang asin
- Menjadi
pengatur tata air tanah
4. Manfaat/Fungsi Ekologis
- Mencegah
erosi dan banjir
- Menjaga
dan mempertahankan kesuburan tanah
- sebagai
wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati
D. FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN HUTAN
1. Keadaan
tanah
Daerah gurun
pasir akan membentuk hutan yang berbeda dengan daerah tropis yang banyak
hujannya.
2. Tinggi
rendah permukaan tanah
Jenis hutan
beserta isi tanaman dipengaruhi oleh suhu wilayah yang berbeda antara dataran
tinggi dan dataran rendah.
3. Makhluk
hidup
Manusia
dapat menentukan di mana boleh ada hutan dan tidak boleh ada hutan.
4. Iklim
Iklim yang
memiliki curah hujan tinggi akan membentuk hutan yang lebat seperti hutan hujan
tropis.