Monday 17 July 2017

gunung hutan




GUNUNG HUTAN
Gunung
A. Pengertian Gunung
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu.

B. Pengertian Gunung Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, definisi gunung adalah Bukit yg sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m). Yang biasanya digolongkan sebagai gunung adalah gundukan tanah atau bukit dengan ketinggian diatas 600 mdpl.
Gunung terbentuk dari adanya gerakan tektonik. Gerakan tektonik ialah gerak dari dalam bumi yang menyebabkan naik atau turunya permukaan bumi.
Pada peta, gunung digambarkan dengan bentuk segitiga berwarna hijau jika tidak aktif dan warna merah jika masih aktif.

C. Jenis-jenis Gunung
Secara garis besar, gunung terbagi ke dalam dua jenis, yaitu gunung berapi atau gunung aktif dan gunung tidak aktif
Namun gunung berapi dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis dan tipe. Berikut adalah jenis-jenis gunung berapi berdasarkan bentuk dan jenis letusannya.

1. Berdasarkan Bentuknya
a.    Gunung Api Perisai
Gunung api perisai memiliki bentuk kerucut dengan lereng landai dan juga aliran lava panas dari saluran tengah. Daerah persebaran magma luas dan juga proses pendinginan dan pembekuannya relatif lambat. Frekuensi letusan gunung jenis ini biasanya sedang dan lambat dengan jumlah cairan lava cair yang cukup banyak.
b.    Gunung Api Kubah
Gunung api kibah memiliki bentuk kerucut cembung atau yang disebut konvek dengan lereng yang curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat menyebabkankan aliran lava lambat dan juga membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan serta pembekuan lava relatif cepat. 
Banyak lava yang membeku di saluran, dampaknya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras bisa terjadi karena tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagian puncak gunung api juga bisa hancur dan juga lenyap seketika.
c.    Gunung Api Strato
Gunung api strato memiliki bentuk kerucut berlereng curam dan juga luas yang terdiri dari banyak lapisan lava yang terbentuk akibat aliran lava yang berulang-ulang. Lava bisa mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan gunung jenis ini relatif keras.
d.    Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Gunung jenis ini memiliki bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung atau yang disebut konkaf dan landai. Bahan ataupun emisi berupa asap, debu lembut, dan juga bau sulfur menyengat. Sifat letusan gunung jenis ini relatif sedang. Contoh: Gunung Paracutin di Mexico.

2.    Berdasarkan Letusannya

a.    Jenis Gunung Api Hawaii
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lava gunungnya yang cair dan tipis, serta dalam perkembangannya akan dapat membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini banyak terdapat pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan juga Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia ialah pembentukan plato lava di kawasan Pegunungan Dieng, Jawa Tengah.
b.    Jenis Gunung Api Stromboli
Jenis Gunung api ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan juga beberapa gunung api lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Gunung ini memiliki magma yang sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai dengan ledakan. Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan juga setengah padatan bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli yang ada di Indonesia ialah Gunung Raung di Jawa.
c.    Jenis Gunung Api Vulkano
Jenis gunung api ini memiliki ciri khas yakni pembentukan awan debu berbentuk bunga kol, sebab gas yang ditembakkan ke atas meluas bahkan hingga jauh di atas kawah. Tipe gunung api ini memiliki tekanan gas sedang dan juga lavanya yang kurang begitu cair. Di samping mengeluarkan awan debu, jenis ini pun menghasilkan lava. 
Berdasarkan kekuatan letusannya jenis gunung api ini dibedakan menjadi tipe vulkano kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan juga tipe Vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung). Perbedaan yaitu antara kedua tipe ini pun sering kita dijumpai di Indonesia, seperti misalnya Gunung Kelud serta Anak Gunung Bromo.
d.    Jenis Gunung Api Merapi
Jenis gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan kental. Dapur magmanya relatif dangkal dan juga memiliki tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di Indonesia ialah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya yang tertimbun di bagian lerengnya mengakibatkankan aliran lahar dingin setiap tahunnya. Contoh yang lain ialah Gunung Galunggung di Jawa Barat.
e.    Jenis Gunung Api Perret
Ciri-ciri letusan gunung api tipe perret ialah dapat mengeluarkan lava cair dengan tekanan gas yang sangat tinggi. Malah bisa membuat lubang kepundan tersumbat, yang bisa mengakibatkan mengumpulnya gas dan juga uap di dalam tubuh bumi, karenyanya sering timbul getaran sebelum letusan terjadi. Setelah meletus material-material, misalnya abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa. 
Di Indonesia pernah terjadi letusan gunung api tipe perret yang bisa dijadikan contoh  yaitu Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat di tahun 1873, yang bahkan menyebabkan gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut dan juga mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 5 km.




Hutan
A. PENGERTIAN HUTAN
Pengertian Hutan adalah kumpulan dari vegetasi tumbuh-tumbuhan yang di dominasi oleh pohon-pohonan yang terbentang pada suatu areal yang cukup luas dan mampu menciptakan suatu iklim tertentu yang berbeda dengan areal di sekitarnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Menurut Dengler, Pengertian / definisi hutan adalah suatu kumpulan atau juga asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat serta juga menutup areal yang cukup luas sehingga akan bisa membentuk suatu iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas dan juga berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).

B. JENIS / MACAM-MACAM HUTAN  

1.  Berdasarkan jenis pohon 

a. Hutan Heterogen
 Hutan heterogen adalah hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan. Sulawesi dan Papua. 

b. Hutan Homogen
Hutan homogen adalah hutan yang terdiri atas satu jenis pohon seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pinus.

2.    Berdasarkan tujuan pemanfaatan
 
a. Hutan Produksi
Hutan produksi adalah hutan yang diusahakan melalui sistem Hak Pengusahaan Hutan (HPH) baik BUMN maupun pengusaha swasta, yang memanfaatkan hasil hutan seperti kayu untuk kegiatan produksi. Adapun hasil dari kegiatan industri pengolahan kayu antara lain berupa triplek, kusen pintu dan mebel serta perabot rumah tangga lainnya.

b. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga  kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

c. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang berfungsi untuk objek wisata sebagai tempat rekreasi atau hiburan para wisatawan karena keindahan alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu hutan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

d. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki keadaan alam khas, diperuntukkan bagi perlindungan dan pelestarian flora dan fauna yang hampir punah, agar dapat berkembang biak sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Hutan suaka alam Ujung Kulon merupakan tempat perlindungan badak bercula satu dan beberapa fauna lainnya.

3.    Berdasarkan iklim yang mempengaruhi

a. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis tumbuh di sekitar garis khatulistiwa atau equator yang memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan di wilayah Asia Tenggara. Hutan hujan tropis dikenal sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuhan. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, kalimantan dan Irian Jaya (Papua). 

b. Hutan Musim
Hutan musim terdapat di daerah di wilayah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau secara jelas. Tumbuhan pada hutan musim umumnya bersifat homogen (satu jenis tumbuhan), seperti hutan jati, hutan karet dan hutan bambu. Di Indonesia hutan musim banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

c. Sabana dan Stepa
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak belukar, sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas yang tidak diselingi pepohonan. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah hujan rendah atau relatif sedikit. Di Indonesia, sabana dan steppa terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Timur

4.   Berdasarkan letak geografis

a. Hutan Tropis
Secara astronomi, hutan tropis terbentang pada wilayah 23,5o LU – 23,5o LS. Ciri-ciri utama kawasan ini adalah curah hujan yang cukup tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi menyebabkan hutan tropis sangat lebat yang terdiri dari berbagai jenis pohon serta daunnya menghijau sepanjang tahun. Hutan ini berfungsi sebagai paru-paru dunia karena kemampuannya dalam menyerap karbondioksida serta menjaga keseimbangan suhu dan iklim dunia.

b. Hutan Temperature / Hutan Gugur
Hutan temperate atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, secara astronomis di antara 23,5o – 66,5o lintang utara maupun lintang selatan. Hutan ini berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada musim dingin. Keadaan ini akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada musim semi, temperatur akan meningkat, salju mulai mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi). Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub-tropis sampai sedang seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Tengah dan Timur serta Chili.

c. Hutan Boreal / Taiga
Hutan Boreal atau hutan taiga berkembang didaerah lintang tinggi dekat dengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua setelah hutan tropika. Hutan ini ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana kawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Daerah yang termasuk kawasan ini meliputi Alaska – Amerika Utara, Skandinavia – Eropa Utara, dan Siberia – Rusia. Vegetasi yang berkembang didaerah ini hanya satu jenis spesies saja yaitu pohon spruce, alder, birch, dan juniper. Permukaan tanah hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.

5.    Berdasarkan Ketinggian Tempat

a. Hutan Pantai (beach foresh)
Hutan yang tumbuh didaerah pantai adalah hutan bakau (mangrove). Hutan bakau memiliki akar nafas dan daun yang berlapis tebal dipermukaanya untuk mengurangi penguapan. Akar bakau banyak dijumpai dipantai yang ombak lautnya tenang. Seperti dipantai Sumatera bagian timur. Pantai Kalimantan Barat, pantai Kalimantan selatan dan pantai irian jaya.

tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup dan beradaptasi dengan lingkunganya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya memilikikadar garamnya cukup tinggi. Slalu tergenang dan tanah yang kuranng oksigen.

b. Hutan Gambut
Hutan Gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan atau akumulasi bahan orgaik dilantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi diatasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organik dilantai hutan yang basah/tergenang tersebut.
Di Indonesia, lahan gambut terdapat di daerah pantai rendah Kalimantan, Sumatera dan Papua Barat. Sebagian besar berada pada daerah rendah dan tempat yang masih terpengaruh dengan kondisinya, berada di daratan sampai jarak 100 km sepanjang aliran sungai dan daerah tergenang.

c. Hutan Dataran Rendah (lowland forest)
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan dataran rendah.
Hutan dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia. Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di Sumatera hidup di hutan dataran rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah, tapir, beruang madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah Sumatera juga ditemukan bunga tertinggi di dunia (Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi).

d. Hutan Pegunungan Rendah (sub mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan manfaat bagi masyarakat yang hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya. Hutan yang ada merupakan sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka memanfaatkan tumbuhan dan hewan sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya. Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya membutuhkan hutan pegunungan yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau resapan air.

e. Hutan Pegunungan Atas (mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di atas 3.500 m di atas permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan taman wisata alam. Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya terdiri dari jenis-jenis pohon dan liana serta epiphyte.

6. Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokoknya ada tiga, yaitu hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan (1999) menerangkan hutan  lindung adalah hutan yang diperuntukan bagi perlindungan tata tanah dan air  bagi kawasan di sekitarnya.
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri  khas tertentu yang diperuntukan bagi perlindungan alam, pengawetan jenis-jenis  flora dan fauna, wisata alam dan keperluan ilmu pengetahuan.
Hutan produksi  adalah hutan yang diperuntukan bagi produksi kayu dan hasil hutan lainnya  untuk mendukung perekonomian negara dan perekonomian masyarakat.

C. FUNGSI / MANFAAT HUTAN

Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.

1. Manfaat/Fungsi Ekonomi

- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.

2. Manfaat/Fungsi Klimatologis

- Hutan dapat mengatur iklim
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.

3. Manfaat/Fungsi Hidrologis

- Dapat menampung air hujan di dalam tanah
- Mencegah intrusi air laut yang asin
- Menjadi pengatur tata air tanah

4. Manfaat/Fungsi Ekologis

- Mencegah erosi dan banjir
- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
- sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN HUTAN

1. Keadaan tanah
Daerah gurun pasir akan membentuk hutan yang berbeda dengan daerah tropis yang banyak hujannya.

2. Tinggi rendah permukaan tanah
Jenis hutan beserta isi tanaman dipengaruhi oleh suhu wilayah yang berbeda antara dataran tinggi dan dataran rendah.

3. Makhluk hidup
Manusia dapat menentukan di mana boleh ada hutan dan tidak boleh ada hutan.

4. Iklim
Iklim yang memiliki curah hujan tinggi akan membentuk hutan yang lebat seperti hutan hujan tropis.


No comments:

Post a Comment